Kali ini saya ingin sedikit
membahas tentang proses pembuatan semen secara ringkas hingga pengirimannya. Bahasan yang akan saya tulis
ini berasal dari pengalaman magang saya di PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. daerah Tuban. Daripada catetannya diem aja di atas kertas, mending saya share
lewat sini...yuk cekidot ^_^
Di dalam pabrik Tuban terdapat 6 tempat proses (seksi), mulai dari pengambilan bahan baku semen hingga pengirimannya. yaitu Crusher, Raw Mill, Kiln Mill, Coal Mill, Finish Mill dan Packer. Berikut ulasannya..
Seksi ini bertugas untuk pengambilan
bahan-bahan baku semen, menyiapkan bahan produksi clinker (setengan jadi) dari
tambang Pelabuhan, serta supporting listrik untuk produksi di Kiln (Seksi
Pembakaran).
Dalam proses crusher terdapat 2 bahan utama yang terdiri dari lime
stone (batu kapur) dan clay (tanah liat). Di diagram CCR (Central Control Room), bahan baku terdiri
dari lime stone 1+2, dan Clay. Dari tempat penampungan masing-masing bahan
tersebut diambil oleh bucket2 yang bergerak secara vertikal, dinaikkan dan
dimasukkan ke crusher untuk kemudian dihaluskan dengan mesin hopper dan cutting. Lime stone dihaluskan dengan mesin
hopper sedangkan clay (tanah liat) dihaluskan dengan menggunakan mesin cutting.
Setelah dihaluskan, bahan lime stone 1 diangkut menggunakan belt conveyor, sedangkan lime
stone 2 dan clay diangkut oleh screw conveyor. Kemudian ketiga bahan ini
dicampur menjadi satu dan bertemu pada sebuah belt conveyor untuk kemudian
dikirimkan menuju tripper (mesin berbentuk limas). Dari tripper bahan-bahan
tersebut diolah dan dihaluskan kembali. Mesin tripper ini penggunaannya
otomatis dari CCR (running dan stopnya dikontrol langsung dari CCR). Setelah
dihaluskan oleh tripper, kemudian campuran bahan tersebut dikirim lagi oleh
belt conveyor menuju pail-pail dan lime untuk selanjutnya diangkut oleh
reclaimer.
2. Raw Mill (Tempat Penggilingan Bahan Mentah)
Nah..reclaimer ini akan mengangkut bahan campuran tadi menuju seksi Raw
Mill. Pada raw mill sendiri terdapat tambahan bahan baku, yaitu iron sand (pasir
besi) dan silica (plastik-plastik yang berasal dari limbah). Untuk presentase
penggunaan bahan langsung dari laboratorium. Di dalam proses raw mill, terdapat
4 pokok bahan baku yang akan diolah. Diantaranya bahan campuran dari crusher,
lime stone, iron sand, dan silica. Masing-masing keempat bahan ini akan dikirim
oleh belt conveyor menuju mesin penggiling hidrolik untuk kemudian digiling
hingga menjadi serbuk. Dalam proses pembentukan serbuk ini selalu saja ada
material serbuk yang keluar dari mesin, oleh karena itu di kawasan mesin
penggiling ini terdapat fan-fan yang berfungsi untuk menyedot serbuk. Di
sekitar fan terdapat backfilter yang berfungsi untuk menangkap polusi. Nah dari
fan tadi material yang kurang halus masuk lagi menuju mesin penggilingan.
3. Kiln Mill (Tempat Pembakaran)
Serbuk-serbuk material semen dari raw mill tadi akan dikirim oleh
bucket elevator menuju cyclone-cyclone..kemudian dibakar oleh mesin kiln dengan suhu
1400o C (woooww). Setelah dipanaskan kemudian material-material tadi
dikirim menuju cooler dan didinginkan secara mendadak menjadi clinker (bahan
setengah jadi). Untuk proses pembakarannya tidak dapat saya jelaskan, karena pada saat saya magang terjadi perbaikan (maintenance) mesin kiln selama 2 bulan. Mohon maaf ya kawan 😊.
4. Finish Mill (Penyelesaian Penggilingan Material)
Seksi ini bertugas untuk proses penyelesaian penggilingan material
dari cooler. Terdapat 2 penggilingan semen, yaitu ball mill dan vertical mill.
Di dalam ball mill terapat 5 tahap penyelesaian, yaitu transport penggilingan
awal, penggilingan utama, separator system (memisahkan material halus dan
kurang halus), fan/penyedotan debu, dan transpot akhir menuju silo (packing).
Sedangkan vertical mill terdapat 4 tahap
penyelesaian, yaitu penggilingan utama, separator system (memisahkan material
halus dan kurang halus), fan/penyedotan debu, dan transport akhir menuju silo
(packing).
Untuk transportasi material sendiri terdapat 2 jenis, yaitu jenis
vertikal menggunakan bucket atau timba yang diputar secara vertikal dan jenis
horizontal dengan menggunakan konveyor. Dalam proses transportasi terdapat
filter yang berfungsi sebagai penangkap polusi/debu dari fan, di mana filter
ini menggunakan prinsip air chamber (aliran udara).
Packer merupakan tempat pengemasan semen yang sudah jadi serta
pengangkutan semen siap pakai menuju truk-truk untuk kemudian dikirim menuju
konsumen. Nah, dari finish mill tadi material-material akan dikirim oleh bucket
elevator menuju Silo (tempat penampungan semen). Di Silo, material turun ke air
slide menuju bucket elevator, kemudian masuk ke bin (tabung besar untuk tempat
semen). Di dalam bin ini ada reject bin untuk memisahkan material kurang halus
yang nantinya dikirim lagi menuju air slide.
Air slide adalah ruangan yang berbentuk kotak, yang di dalamnya
terdapat 2 segmen/ruang yaitu air chamber (ruang udara) dan semen chamber
(ruang semen). Di antara kedua chamber ini terdapat kanvas (dalam gambar blok
diagram terdapat garis-garis putih) yang tahan panas & tahan tekanan.
Ukuran kanvas pastinya lebih kecil daripada material semen. Di bawah air slide
terdapat fan yang berfungsi untuk menutup material agar tidak menempel ke
kanvas dan terangkat...meluncur dengan kemiringan 10o. Dengan adanya
dorongan dari fan & kemiringan medan ini maka material akan turun dan masuk
ke bucket elevator..naik ke atas kemudian masuk ke Bin.
*Jika binnya low maka ada perintah open dari PLC, maka semen akan
masuk. Dan sebaliknya jika binnya high ada perintah close dari PLC.
Bin akan berputar..apabila ada kekurangan/kelebihan berat material
maka ada back reject yang kemudian masuk ke screw conveyor lagi. Screw konveyor berputar dari motor, akan membawa material (semen)
dengan alurnya. Apabila berat pas maka turun ke konveyor untuk kemudian dikemas
dalam mesin pengemas. Setelah dikemas kemudian langsung diangkut oleh truk
menuju konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar