Kepada dirinya yang telah digariskan Tuhan untukku
Kelak sebelum semuanya....
Ketika kesetiaan dipertanyakan, ketika kesanggupan
dipertanyakan,
dan ketika kemapanan dipertanyakan untuk sebuah komitmen
Perjalananku masih panjang untuk bisa pantas denganmu
Bahwa masih ada sebuah mimpi yang harus ku kejar terlebih
dahulu
Mimpi sebelum menjadi seorang ibu rumah tangga
Mimpi untuk menjalani pendidikan yang baik, demi kehidupan yang lebih baik
Karena seorang istri tidak hanya dituntut untuk pintar di
dapur
Tetapi juga harus menjadi educator yang baik untuk anaknya
Menjadi motivator low profile nan tegas terhadap pasangannya
Aku ingin mencari ilmu hingga melewati batas kemampuanku
Setelah selesai menyelami ilmuku
Maka aku siap bersanding denganmu
Kata-kata itu merupakan coretan
pribadi yang sengaja saya tulis beberapa waktu lalu. Sembari mengisi waktu luang
di malam hari, menunggu datangnya kantuk, dan mengingat umur yang sudah berkepala
2..hehe.
CINTA - Sebuah cinta yang hakiki dan
abadi sebenarnya adalah sebuah cinta seorang hamba kepada Tuhannya. Cinta
kepada Tuhan merupakan bentuk cinta yang tidak bisa ditawar oleh dunia, dan
terpatri di hati setiap umat manusia. Semua rasa yang mencakup di dalam cinta sudah
ada pada Tuhan. At least, jika kita sudah tidak punya tempat sandaran untuk
berbagi, selalu ada Tuhan yang senantiasa mendengar dan memberikan petunjuk-Nya.
Ketika beranjak remaja dan
dewasa, kita mulai bertanya dan sangat ingin tahu apakah arti cinta yang
sebenarnya. Mungkin dari kalian pernah punya pengalaman mencintai seseorang.
Entah dari pandangan pertama, cinta lokasi, berkenalan tak disengaja, berkenalan
via medsos dan lainnya..yang terkadang pada akhirnya itu bukan cinta sejati
kalian. Saya menyebut masa-masa ini masa yang paling greget (greget untuk
menetap atau hijrah ke yang lebih baik.. 😋)
Biasanya, yang paling perhatian
nanyain kita urusan cinta adalah ibu-ibu. Mulai dari kita balita, mereka bertanya
“Kapan mulai sekolah?”. Setelah kita lulus sekolah, mereka bertanya lagi “Mau
lanjut di mana/mau kuliah di mana?” Setelah lulus kuliah mereka bertanya “Kapan
kerja? Atau apa rencana selanjutnya?” Setelah punya kerjaan atau hidup mapan
pasti mereka bertanya lagi “Kapan nikah? Udah punya calon atau ga?”.... Pertanyaan
terakhir inilah yang bikin hati kita dag-dig-dug naik turun untuk menjawabnya. Well,
inilah beberapa jawaban dari saya ketika menghadapi pertanyaan seputar nikah dan
sejenisnya. Saat di acara kondangan manten atau kumpul-kumpul dan ditanya
“Kapan nyusul? Kapan nikah?....” Saya hanya menjawab “Entaran, pasti ku kasih
info kalo udah waktunya”. Ketika bertemu teman lama dan ditanya “Udah nikah
blom?” Saya menjawab “Belom waktunya nih, masih pengen hepi-hepi menikmati masa
lajang bla bla bla..”. Ketika ditanya “Udah punya calon blom? Siapaa anak mana
bla bla bla...?” Saya menjawab “Anak Indonesia orang jawa...” (wkwkwk..meskipun belom punya, kurang rasional & ambigu). It’s not easy to answer, setidaknya
jawaban-jawaban itu bisa menghentikan orang bertanya lebih lanjut hhehee.
Beberapa waktu lalu, saya terharu
melihat sebuah film yang menceritakan wanita single parent...berjuang untuk
mendapatkan hak asuh anaknya, karena kondisi yang akan bercerai dari seorang
suami “super rich like a b*t*h” (maaf disensor 😂). Dalam perjalanannya yang
sulit, wanita tersebut bertemu dengan seorang laki-laki sederhana yang
bertanggung jawab, yang bisa membuatnya keluar dari permasalahan dan membawa
mereka ke kehidupan lebih baik. Film ini memberikan satu pesan hidup yang
sangat berarti bagi saya,
“Sometimes people just come for
you to tell something, and when you heard it they go.”
Betapa kata-kata itu adalah
sebuah ungkapan bahwa kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi kelak...dengan
bertemu banyak orang, kita harus bersabar, survive, dan kuat hati hingga kita
menemukan orang yang tepat. Dari pesan film itu, saya selalu teringat bahwa
diri ini masih memiliki banyak kekurangan, belum layak untuk menjadi seorang
pendamping sejati yang baik. Apalagi ketika saya menyukai seorang pria, atau
saling menyukai namun tidak kesampaian, saya selalu berkata dalam hati “Jangan
bermimpi! Belum tentu dia yang pasti!”
Bagi saya, cinta adalah sebuah
ketulusan. Ketulusan yang bisa menerima kekurangan dan kelebihan cinta itu
sendiri. Jika masih belum tulus bukan cinta namanya, tapi obsesi nafsu semata
yang mengalahkan cinta. Karena setiap wanita selalu punya angan-angan terhadap
cinta, dan pasti bermimpi mendapatkan jodoh idaman wanita. Tetapi kembali lagi
kepada hakikat cinta, bahwasannya cinta sejati seorang wanita kepada pria/sebaliknya,
adalah cinta yang hadir karena Allah SWT. Hanya Yang Maha Kuasa-lah pemberi
takdir terbaik untuk kita. So, buat kalian para love seeker yang lagi jatuh
cinta gak pasti...Just Wake Up! You Might be Dreaming.., masih ada harapan lain
yang lebih pasti. 😉
Untuk seseorang yang akan menjadi calon imamku kelak, aku tidak berharap apapun kepadamu & dunia. Aku hanya berharap bahwa Allah SWT. mempertemukan kita dengan cara-Nya yang indah..
Untuk seseorang yang akan menjadi calon imamku kelak, aku tidak berharap apapun kepadamu & dunia. Aku hanya berharap bahwa Allah SWT. mempertemukan kita dengan cara-Nya yang indah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar