Kamis, 11 April 2019

Tentang Senja yang Tak Seirama

Kau adalah Senjaku. Meski tak secerah Sang Fajar, namun sinarmu selalu menghangatkan.
Kau...yang menyala, penuh sejuta pesona. Demi apa kuserahkan cinta?
Ku tahu kau tak sempurna. Ku tahu kita dari arah yang beda. Awalnya pun ku tahu bahwa kita akan mencinta.
Wahai Senja..jika aku boleh berkata, akankah waktu bisa kuputar lagi agar kita "seirama"?
Hatiku terlalu hancur dan mati rasa menerimamu, pernahkah kau merasakannya?
Sadarkah kau Senja, kau telah memberi setitik luka yang tak seimbang di jiwa. Menembus ulu hati dan logika..gila, dan aku sudah gila.
Nyatanya...kau memberatkan hati ini untuk menjadi yang kedua. Kau pernah memiliki jingga yang sangat indah di hidupmu. Jingga masa lalu di langit senjamu. Bisakah aku mengundang awan tuk menghapus jejak jingga di hatimu? Hingga hatimu tak lagi mengenangnya..
Jika aku meminta, sanggupkah kau menunggu hingga kelak menjadi yang kedua juga di hidupku?
Karena Kau Senja, begitu memesona meski tak seirama..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar