Keinginan memasuki salah satu Perguruan Tinggi favorit di Indonesia adalah sebuah impian
yang patut diperjuangkan bagi calon mahasiswa. Apalagi yang
sudah pernah menyelesaikan program sarjana dan ingin melanjutkan ke tahap
pascasarjana, mereka memiliki antusias tinggi untuk mendapatkan almamater yang
lebih baik. By the way, saya ingin sharing tentang pengalaman diterima menjadi mahasiswa pascasarjana prodi teknik elektro, STEI (Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika) ITB. Banyak yang
bertanya, masuk ITB susah gak sih? Gimana caranya biar lolos tes tulis &
wawancara? Nervous banget ngeliat
persyaratannya... Pada awalnya memang wajar, kita yang masih awam dengan ITB merasa confuse saat melihat persyaratan program
Magisternya. Tapi jangan khawatir, semua masih bisa disiasati dengan berusaha dan
berdo’a. Apa saja persyaratan umum Program Magister ITB..?? Mari kita baca penjelasannya di bawah ini.
1. Memenuhi persyaratan nilai kemampuan bahasa
Inggris yang diakui ITB, seperti :
o
TOEFL iBT
dengan nilai minimum 56, atau
o
TOEFL CBT
dengan nilai minimum 151, atau
o
TOEFL ITP
dengan nilai minimum 475, atau
o
IELTS
dengan nilai minimum 5, atau
o
ELPT ITB
dengan nilai minimum 77
Jika kalian
sudah mempunyai salah satu sertifikat bahasa inggris yang tertera di atas dan masih berlaku, langsung saja lampirkan
ketika kalian mendaftar via online.
Saya sendiri kurang fluent berbahasa
inggris, tapi syukurlah saya mendapatkan nilai yang cukup (meskipun agak mepet
ke batas minimum, hehe).
2. Memenuhi persyaratan TPA (Tes Potensial Akademik) OTO BAPPENAS dengan nilai minimum 475.
Perlu diinget nih,
nilai TPA yang sah hanya dari OTO BAPPENAS. Kalian bisa mendaftar tes TPA
melalui website resmi koperasi bappenas, atau web ITB yang sudah menyediakan
jasa pendaftaran TPA ini. Well, bagaimana trik & siasat untuk bisa lolos
tes ini?
Tes TPA
umumnya memiliki 4 jenis soal, yaitu tes
verbal (bahasa), tes numerik (angka), tes logika, dan tes spasial (gambar).
Tes ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan dan keahlian kalian
agar bisa berhasil menjalani pendidikan tinggi, menduduki suatu jabatan, dan
lain sebagainya. Strategi pertama yang harus diperhatikan ketika mengerjakan
soal adalah strategi kita agar bisa relaks, tenang, dan santai tapi disiplin
menggunakan waktu sebaik mungkin. Perlu
diingat, sebelum mendaftar tes ini sering-seringlah
mengerjakan latihan soal TPA sebanyak mungkin, minimal 1 bulan sebelum
pelaksanaan tes. Semakin sering kalian berlatih, maka kalian akan jauh
lebih mudah mengenali bentuk-bentuk soal selanjutnya yang umumnya keluar pada
saat hari tes tiba. Sebelum mulai mengerjakan tes pada hari H, lihatlah jumlah
soal & waktu yang diberikan. Gunakan
cara cepat (rumus cepat) kalian untuk mengerjakan soal pada bagian numerik,
jangan pilih kasih terhadap soal tertentu yang dianggap lebih mudah. Anggaplah semua soal memiliki kadar
kesulitan yang sama dan disiplinlah dengan alokasi waktu per soal. Kondisi
psikis, mental, dan kinerja otak kalian sangat berpengaruh terhadap nilai
akhir. So, kondisikan diri kalian untuk
selalu rileks, tidak panik, tidak tegang, dan yakin dapat menyelesaikan soal
dengan waktu yang diberikan.
Bagaimana jika
waktu sudah habis ketika kita tengah asyik mengerjakan soal? Santai saja,
jangan khawatir! Isilah nomor-nomor yang masih kosong dengan pilihan
jawaban secara acak (sesuai keyakinan kalian), pastikan semua nomor telah
dilingkari dan jangan sampai ada yang kosong! Karena meskipun jawaban salah
tidak akan mengurangi nilai.
Dua nilai
inilah (TOEFL dan TPA) yang sangat berpengaruh terhadap diterima atau tidaknya
kalian. Berjuanglah untuk mendapatkan nilai yang baik.
3. Ijazah
program Sarjana asli. Bila belum memperoleh ijazah, bisa menggunakan SKL
(Surat Keterangan Lulus) yang telah disahkan oleh pihak perguruan tinggi asal
dengan lulus minimum 144 sks.
4. Transkrip
program Sarjana asli, mulai dari semester awal sampai akhir.
5. Sertifikat
Nilai Bahasa Inggris asli yang masih berlaku (sesuai dengan ketentuan di
atas).
6. Sertifikat
Nilai TPA BAPPENAS asli yang masih berlaku (sesuai dengan ketentuan di
atas).
7. Bukti
Kepemilikan Asuransi Kesehatan (bukan Asuransi Kecelakaan) yang dapat
memfasilitasi rawat inap karena sakit, seperti BPJS, Askes, dan lain sebagainya
yang masih berlaku.
8. Surat
Rekomendasi dari 2 orang dosen atau atasan kepada program studi yang
dituju. Perlu dicatat, bahwa pemberi rekomendasi haruslah merupakan seseorang
yang mengenal calon mahasiswa dan memiliki kapasitas (pernah menyelesaikan
studi di ITB atau seorang alumni ITB) untuk memberikan rekomendasi mengikuti
program pascasarjana ITB. Semakin tinggi jabatan seorang pemberi rekomendasi maka
semakin kuat diterimanya calon mahasiswa tersebut.
9. Pernyataan
Tujuan (Statement of Purpose) pelamar program Magister ITB. Formulir ini
dapat diperoleh di laman pendaftaran online ITB, setelah calon mahasiswa
melakukan log in.
10. Bukti
pelunasan biaya pelaksanaan Seleksi Mahasiswa Pascasarjana ITB, sebesar Rp.
600.000,- (tidak termasuk biaya tes bahasa inggris dan TPA). Pelunasan biaya
pelaksanaan Seleksi Mahasiswa Pascasarjana ITB dapat ditransfer ke nomor
rekening yang tertera di halaman usm.itb.ac.id
Calon mahasiswa program Magister
ITB baru dinyatakan selesai mendaftar setelah mengisi seluruh data yang diminta
di laman pendaftaran online serta menggugah seluruh dokumen persyaratan.
Then, bagaimana caranya bisa lolos masuk program Magister STEI (Sekolah Tinggi Elektro & Informatika) ITB,
khususnya program studi Teknik Elektro? Perlu dicatat lagi, calon mahasiswa
diharuskan untuk mengikuti ujian tulis dan
wawancara saringan masuk berdasarkan jadwal dan materi tes yang ditetapkan
oleh setiap program studi di STEI. Hal ini dilakukan setelah pendaftaran online selesai dilakukan oleh calon
mahasiswa yang bersangkutan. Informasi mengenai jadwal tes dapat diperoleh di tautan
pendaftaran prodi masing-masing. Mengenai materi tes akan disampaikan melalui e-mail calon mahasiswa sebelum hari-H. Seingat saya meliputi :
- Matematika Teknik (Persamaan Kuadrat, Determinan, Matrix, Integral, Differensial, dan Dasar Probabilitas Statistik).
- Dasar Rangkaian Listrik (Hukum KVL & KCL).
Setelah selesai ujian tulis, biasanya ada senggang waktu sebelum dimulai wawancara. Gunakan waktu kosong ini
untuk membaca kembali penelitian skripsi kita sebelumnya. Datanglah 30 menit
sebelum jam wawancara dimulai. Ketika tiba di tempat, sebaiknya bertanyalah
kepada staff prodi tentang ruangan yang digunakan untuk wawancara. Selama kita
berusaha dan punya niat sungguh-sungguh ingin menuntut ilmu, pasti ada jalan
keluar terbaik untuk berhasil. Selalu berdo’a dan memohon yang terbaik agar Tuhan
mempermudah urusan kita, aamiin.. 😊
Malam,
BalasHapusTerimakasih sudah mau berbagi pengalamanya ujian masuk S2 ITB. Kalo boleh saya ingin minta contoh soalnya.
Makasih